Fungsi Sel Tumbuhan dan Hewan

TKS - Fungsi Sel Tumbuhan dan Hewan

Membran SEL

Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane, plasmalemma) adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel, terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma. Membran sel juga merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya
Fungsi Sel Tumbuhan dan Hewan

Fungsi    Membatasibagianantaraseldenganlingkunganluar    membatasipergerakanmolekul yang dapatlarutdalam air melewatimembran.    Sebagaikatalisatordanpompa yang melakukan transport aktif ion-ion tertentukedalammaupunkeluar sel.    Sebagaitempatkeluardanmasuknya ion, molekulsertasenyawadariataukedalamsel    Mempunyaikemampuanuntukmelakukanseleksiterhadap ion, molekuldansenyawa yang melaluimembran plasma (selektifpermeabel)    Substansi yang melaluimembran plasma dapatditransporsecarapasifatauaktif

Sitoplasma

Fungsi    Berfungsisebagaitempatpenyimpananbahanbahankimia yang pentingbagimetabolismesel , sepertienzimenzim, ion ion, gula, lemakdan protein    Didalamsitoplasmaitulahberlangsungkegiatanpembongkarandanpenyusunanzatzatmelaluireaksikimia .Misalnya proses pembentukanenergi, sintesisasamlemak, asam amino, protein danNukelotida.    Sitoplasma "mengalir" di dalamseluntukmenjaminberlangsungnyapertukaranzat agar metabolismeberlangsungdenganbaik. Gerakanorganelorganeltertentusebagaiakibataliransitoplasmatersebutdapatdiamatidenganmikroskop.
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:    Mitokondria, berfungsidalam proses oksidasidanmualisasi.    Plastida, di dalamnyaterkandungklorofil, berfungsidalamfotosintesis.    Vakuola, berfungsimenyimpanzatmakanan.    Ribosom, sebagaitempatberlagsungnyasintesis protein.    Retikulumendoplasma, dibedakanmenjadidua :    RetikulumEndoplasmaKasar, sebagaitempatmelekatnyaribosom.    RetikulumEndoplasmaHalus.    Badan Golgi, berfungsisecaraaktifdalamsekresidansintesispolisakarida.    Lisosom, berperandalam proses matinyasel-sel.

Inti Sel (nucleus)

Fungsi    Mengendalikan metabolism sel    Menyimpaninformasi genetic (gen)    Mengaturekspresi gen    Tempatterjadinyareplikasidantranskripsi
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.

Nukleus

Fungsi  : Nukleus yaitu mengendalikan seluruh kegiatan sel. Beberapa bagian penting dari nukleus antara lain selaput inti (karioteka), nukleoplasma, dan nukleolus.Penjelasan materi :Nukleus merupakan organel terbesar yang mengandung informasi genetik berupa DNA. Nukleus ini berbentuk bulat hingga oval.

Retikulum Endoplasma

Fungsi : Retikulum Endoplasma yaitu menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam sel (alat transportasi zat-zat dalam sel). Retikulum Endoplasma dibedakan menjadi Retikulum Endoplasma kasar (granuler) dan Retikulum Endoplasma halus (agranuler). Fungsi Retikulum Endoplasma kasar yaitu mengumpulkan protein dari dan ke membran sel, sedangkan fungsi Retikulum Endoplasma halus yaitu untuk sintesis lipid, glikogen, kolesterol, dan gliserida.

Penjelasan materi :Retikulum endoplasma merupakan organel yang memiliki membran berbentuk jala. Terdapat tiga bentuk retikulum endoplasma, yakni lamela, vesikula, dan tabula. Retikulum endoplasma terdiri atas dua tipe, yakni retikulum endoplasma agranular (Retikulum Endoplasma halus) dan retikulum endoplasma granular (Retikulum Endoplasma kasar). Retikulum endoplasma agranular (halus) adalah retikulum endoplasma yang dindingnya tidak dilekati oleh rebosom yang tidak aktif dalam sintesis protein, tetapi aktif dalam sintesis lemak.

Retikulum endoplasma granular (kasar) adalah retikulum endoplasma yang dindingnya dilekati oleh ribosom yang terlibat dalam sintesis protein.

Ribosom

Fungsi :Ribosom sebagai tempat untuk sintesis protein.Penjelasan materi :Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum endoplasma dan ada pula yang soliter bebas di siitoplasma.
Mitokondria Fungsi :Mengatur sintesis protein, baik dalam sitoplasma maupun dalam rebosom. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi zat makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilisasi oksidatif, dan rantai transfer elektron.Penjelasan materi :Mitokondriamerupakan organel sel yang bermembran yang bersifat aerob. Ukuran metokondria berkisar 0,3μm – 40μm.Membran bagian dalam membentuk tonjolan-tonjolan untuk memperluas permukaan yang dinamakan krista mitokondria. 

Badan golgi

Fungsi  : 1.    Membentuk vesikula ekskretorius, yakni kantung untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan dari sel2.    Membentuk membran plasma3.    Membentuk dinding sel (pektin, hemiselulosa, dan selulosa dibentuk dalam badan golgi)4.    Membentu akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.Penjelasan materi : Badan golgi adalah salah satu organel terbesar yang ditemukan oleh seorang ahli dari Itali, Camillo Golgi. Badan golgo terdapat pada semua sel organisme hidup kecuali pada sel prokariotik. Badan golgi memiliki panjang 1μm – 3μm dan lenar 0,5μm. Pada tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom.

Lisosom

Fungsi :1)    Mencerna zat makanan hasil fagositosis dan pinositosis2)    Mencernakan makanan cadangan jika kekurangan makanan3)    Autolisis, yakni dalam keadaan fisiologis tertentu, lisosom dapat mengahancurkan organel sel yang rusak. Peristiwa ini disebut juga autofagi4)    Menghancurkan benda yang ada di luar sel, misalnya sperma mengeluarkan enzim untuk menghancurkan dinding sel telur ketika fertilisasi5)    Menetralkan zat yang bersifat karsinogen, yakni zat yang menyebabkan kanker.Penjelasan materi: Lisosom adalah organel yang banyak terdapat dalam sel hewan. Lisosom memiliki Lisosom memiliki bentuk bulat lonjong dengan ukuran berkisar 0,2μm – 0,8μm. Lisosom memilki membran dan mengandung berbagai macam enzim, misalnya ribonuklease, deoksiribonuklease, fosfatase, glioksidase, sulfatase, dan kalogenase. 

Peroksisom (badan mikro)

Fungsi : Peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + OPenjelasan materi :Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen (H2O2).

Sentriol

Fungsi :Sentriol = organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan.Penjelasan materi :Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus strukturnya berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Dinding Sel

Fungsi: Dindingsel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel berfungsi sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding sel terdapat celah untuk berkomunikasi antarsel yang disebut plasmodemata.Penjelasan materi :Dinding sel pada tumbuhan tersusun atas polisakarida. Polisakarida sendiri tersusun atas hemiselulosa dan pektin. Bersama-sama dengan vakuola, dinding sel berperan dalam turgiditas sel (kekakuan sel). Dinding sel mengakibatkan bentuk sel tetap, apabila tidak terdapat dinding sel maka sel-sel tumbuhan mengempis dan bentuk sel berubah-ubah.

Vakuola

Fungsi: Fungsi vakuola adalah sebagai tempat cadangan makanan, menyimpan pigmen, dan meyimpan sisa metabolime.Penjelasan materi :Vakuola pada sel tumbuhan besar. Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel parenkima dan kolenkima. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas. Bagi tumbuhan, vakuola memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidup tumbuhan bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Misalnya, proses pelayuan terjadi karena vakuola kehilangan tekanan pada dinding sel.

Plastida

Fungsi:Organela yg mengandung pigmen, meliputi:-    Kloroplas: plastida yg mengandung pigmen klorofil/hijau.-    Kromoplas: plastida yg mengandung pigmen merah, jingga, kuning.-    Leukoplas: plastida yg tdk mengandung pigmen.Penjelasan materi : Plastida merupakan organel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis membran. Plastida terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas,kromoplas, dan leukoplas. Ketiganya dibedakan berdasarkan pigmen yang dikandungnya. Kloroplas memiliki pigmen-pigmen fotosintesis, di antaranya klorofil (zat hijau daun) dan karotenoid (zat warna kuning atau oranye). Pigmenpigmen tersebut berperan penting dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai penangkap gelombang cahaya.

Glioksisom

Fungsi:Glioksisom1) Sebagai tempat metabolisme asam lemak;2) Sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat.Penjelasan materi :Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.

Contoh Judul Skripsi Kimia 2

TKS - Contoh Judul Skripsi Kimia 2.

36     Adsorpsi Merkuri(II) Oleh Biomassa Enceng Gondok (Eichornia crassipes) Yang Diimmobilisasi Pada Matriks Polisilikat Menggunakan Metode Kolom
37     Isolasi dan Identifikasi Kitin, Kitosan dari Cangkang Hewan Mimi (Horseshoe Crab) Menggunakan Spektrofotometri Infra Merah.
38     Uji Efektifitas Antimikroba Senyawa Saponin dari Batang Tanaman Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)
39     Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut
40     Pengaruh Ekstrak Kasar Senyawa Alkaloid dari Daun Dewa (Gynura speudo-china) Terhadap Aktivitas Enzim Lipase
41     The Study of Balance on Adsorption Mercury (II) at Biomassa leaf of water hyacinth (Eichhornia Crassipes) which Diimmobilization at Polisilikat Matrix.
42     Aktivitas Antioksidan Katekin dari Teh Hijau (Camellia sinensis O.K. var. Assamica (Mast)) Hasil Ekstraksi dengan Variasi Pelarut dan Suhu.
43     Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Teh (Camelilia sinensis L, v. assamica) Tua Hasil Ekstraksi Menggunakan Pelarut Akuades dan Etanol
44     Efektifitas Biji Kelor (Moringa Oleifera, LAMK) Sebagai Koagulan Fosfat Dalam Limbah Cair Rumah Sakit (Studi Kasus di RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
45     Efektifitas Koagulasi Ion Paraquat (1,1- Dimetil,4,4-Bipiridilium) Menggunakan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lamk).
46     THE BIOFLACULANE OF Moringa Oleifera Lamk SEEDS IN DECREASING THE CROMIUM(VI) LEVEL
47     Penentuan Surfaktan Anionik Menggunakan Ekstraksi Sinergis Campuran Ion Asosiasi Malasit Hijau dan Metilen Biru Secara Spektrofotometri Tampak
48     Isolasi Asam Lemak pada Minyak Ikan Lemuru (Sardinella Longiceps) dengan Variasi Pelarut dan Identifikasi Menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (KG-SM)
49     Studi Kinetika Adsorpsi Merkuri (II) pada Biomassa Daun Enceng Gondok (Eichhornia crassipes)
50     Studi Kinetika Adsorpsi Merkuri (II) Pada Biomassa Daun Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) yang Diimmobilisasi Pada Matriks Polisilikat
51     Efektivitas Penggunaan Asam Sitrat Dalam Pembuatan Gelatin Tulang Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskal)
52     Studi Keseimbangan Adsorpsi Merkuri(II) pada Biomassa Daun Enceng Gondok (Eichhornia crassipes).
53     Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Ketan Hitam (Oryza sativa L var forma glutinosa ) dan Tape Singkong (Manihot utilissima Pohl).
54     Pengaruh Variasi Nira Tebu (Saccharum officinarum) dari Beberapa Varietas Tebu dengan Penambahan Sumber Nitrogen (N) dari Tepung Kedelai Hitam (Glycine soja) sebagai Substrat terhadap Efisiensi Fermentasi Etanol P
55     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Triterpenoid Ekstrak N-Heksana Tanaman Anting-anting (Acalypha indica Linn.) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Dan FTIR
56     Identifikasi Pola Khas Spektra Infra Merah Protein Daging Sapi Dan Babi Rebus Menggunakan Metode Second Derivative (2D)
57     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica Linn.)
58     Karakterisasi lempung Desa Kasen Dan Desa Urek – Urek kec. Gondanglegi kab. Malang
59     Kajian Adsorpsi Malasit Hijau pada Fly Ash Batubara.
60     KAJIAN HIDROLISIS ENZIMATIS SELULOSA DARI ALGA MERAH (Euchema spinosum dan Eucheuma cottoni) MENGGUNAKAN ENZIM SELULASE DARI Aspergillus niger
61     Identifikasi Pola Khas Spektra Infra Merah Bakso Daging Sapi dan Babi Menggunakan Metode Second Derivative (2D)
62     Konstruksi Alat Dan Studi Adsorpsi Fase Gas Logam Merkuri (Hg) Oleh Biomassa Batang Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
63     Pengaruh Jenis Pati dan Waktu Inkubasi Terhadap Kadar Amilosa Hasil Hidrolisis Enzimatis Menggunakan Enzim Pullulanase
64     Identifikasi Senyawa Ekstrak Etil Asetat Tanaman Anting- Anting (Acalypha indica Linn.) dan Uji Aktivitas Antimalaria in vivo pada Hewan Uji.
65     Uji Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Aktif Tanaman Anting-anting (Acalypha Indica L.)
66     Uji Aktivitas dan Identifikasi Awal Ekstrak Aktif Daun Kemangi Hutan (Ocimum sp) sebagai Penolak Nyamuk (Culex sp
67     PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI BAN BEKAS DENGAN NaCl SEBAGAI BAHAN PENGAKTIF PADA TEMPERATUR AKTIVASI FISIKA 600 oC DAN 650 oC
68     Pengaruh Proses Degumming, Netralisasi, Bleaching Menggunakan Karbon Aktif Biji Kelor (Moringa oleifera, Lamk) Teraktivasi NaCl Terhadap Komposisi Asam-Asam Lemak Minyak Ikan Hasil Samping Pengalengan Ikan
69     Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Tongkol Jagung (Zea mays. L) dengan NaCl sebagai Bahan Pengaktif
70     Metode Penentuan Kadar Logam Timbal (Pb) dalam Sosis Kaleng Menggunakan Destruksi Basah dengan Variasi Zat Pengoksidasi Secara Spektroskopi Serapan Atom (SSA)

Contoh Judul Skripsi Kimia 1

TKS - Contoh Judul Skripsi Kimia 1Berikut TKS ingin berbagi kepada anda semua terutama untuk anda yang sedang mencari referensi judul skripsi bidang kimia. Semoga berguna.

1     Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas dengan Metode Adsorpsi Menggunakan Bentonit – Karbon Aktif Biji Kelor (Moringa oleifera. Lamk).
 

2     Isolasi Senyawa Antibakteri Staphylococcua aureus dan E. coli Dari Ektrak Buah Blimbing Wuluh (Averrhoa blimbi,l).
 

3     Karakterisasi Lempung dari Daerah Pagedangan Kec. Turen Kab. Malang dan Daerah Getaan Kec. Pagelaran Kab. Malang.
 

4     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Sirih Merah (Piper betle L.var Rubrum).
 

5     Pengaruh Suhu Interaksi Minyak Goreng Bekas dengan Menggunakan Karbon Aktif Biji Kelor (Moringa oleifera.Lamk) Terhadap Angka Iodin dan Angka Peroksida
 

6     Pembuatan Etanol Dari Alga Merah Jenis Eucheuma spinosum Dengan Sakarifikasi dan Tanpa Sakarifikasi Pada Variasi Lama Fermentasi.
 

7     Isolasi dan Uji Efektivitas Antibakteri Senyawa Saponin dari Akar Putri Malu (Mimosa pudica)
 

8     Fraksinasi dan Identifikasi Golongan Senyawa Pada Daging Buah Pepino (Solanum muricatum Aiton) yang Berpotensi Sebagai Antioksidan.
 

9     Pengaruh Umur Buah Nanas dan Konsentrasi Ekstrak Kasar Enzim Bromelin pada Pembuatan Virgin Coconut Oil dari Buah Kelapa Typical (Cocos Nucifera L.)
 

10     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Air Daun Paitan (Thitonia diversifolia) sebagai Bahan Insektisida Botani untuk Pengendalian Hama Tungau Eriophyidae
 

11     Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Senyawa Tanin dari Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi. L) KajianVariasi Pelarut.
 

12     Pengaruh Ekstrak Tunggal dan Gabungan Daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Efektivitas Antibakteri secara In Vitro.
 

13     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Tanin dari Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
 

14     Pengaruh Variasi Suhu Pemanasan Karbon Aktif Polong Buah Kelor (Moringa oleifera. Lamk) Terhadap Perubahan Angka Peroksida dan Asam lemak bebas (FFA) Pada Proses Bleaching Minyak goreng bekas.
 

15     Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica Linn.) Terhadap Larva Udang Artemia salina Leach
 

16     Penurunan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas (FFA) pada Proses Bleaching Minyak 
Goreng Bekas oleh Karbon Aktif Polong Buah Kelor (Moringa oliefera. Lamk) dengan Aktivasi NaCl.
 

17     PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI BIJI KELOR (Moringa oleifera. Lamk) DENGAN NaCl SEBAGAI BAHAN PENGAKTIF
 

18     Pengaruh Konsentrasi Enzim Dan Lama Sakarifikasi Pada Hidrolisis Enzimatis Terhadap Produksi Sirup Glukosa Dari Pati Ubi Kayu (Manihot Esculenta)
 

19     Penentuan Nilai Kalor Berbagai Komposisi Campuran Bahan Bakar Nabati.
 

20     Isolasi Senyawa Aktif dan Uji Toksisitas Ekstrak Heksana Daun Pecut Kuda (Stachytharpheta jamaicensis L. Vahl).
 

21     Kajian Penambahan Abu Sekam Padi (ASP) Dari Berbagai Suhu Pengabuan Terhadap Plastisitas Kaolin.
 

22     Kajian Kesetimbangan Adsorpsi Cr(VI) Pada Biomassa Kangkung Air (Ipomoea aquatica FORSK).
 

23     Kajian Plastisitas Lempung Asal Ds. Getaan Kec. Pagelaran Kab. Malang dengan Zat Imbuh Abu Layang.
 

24     Uji Fitokimia Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica Linn.) dengan Variasi Pelarut dan Uji Toksisitas Menggunakan Brine Shrimp (Artemia salina Leach)
 

25     Kajian Kadar Etanol Dan Asam Asetat Dalam Cairan Nira Siwalan (Borassus Flabellifer Linn) Menggunakan Metode Kromatografi Gas (GC)
 

26     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antosianin dari Kulit Buah Anggur (vitis vinifera var. Prabu Bestari)
 

27     Uji Efektivitas dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata Linn.) yang Bersifat Bioaktif Insektisida Nabati terhadap Hama Thrips.
 

28     Identifikasi dan Uji Toksisitas Senyawa Sitronelal dari Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L.) Sebagai Anti Feedant Terhadap Hama Thrips Pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).
 

29     Kajian Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa, L.).
 

30     Isolasi dan Identifikasi Senyawa Karotenoid dari Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
 

31     Uji Efektivitas Antibakteri dan Identifikasi Senyawa Katekin Hasil Isolasi dari Daun Teh (Camellia sinensis L. var Assamica)
 

32     Penentuan Angka Asam Thiobarbiturat dan Angka Peroksida pada Minyak Goreng Bekas Hasil Pemurnian dengan Karbon Aktif dari Biji Kelor (Moringa oleifera, LAMK)
 

33     Identifikasi dan Uji Aktifitas Golongan Senyawa Antioksidan Ekstrak Kasar Buah Pepino (Solanum Muricatum Aiton) Berdasarkan Variasi Pelarut
 

34     Uji Aktivitas Antioksidan Karaginan dalam Alga Merah Jenis Eucheuma spinosium dan Gracillaria verrucosa
 

35     Efektivitas Biji Kelor Moringa oleifera Lamk dalam Mengurangi Kadar Kadmium II

Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel

TKS - Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel. Penelitian dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh Mendel, menghasilkan 2 hukum pewarisan sifat yang tentunya masih anda ingat dengan baik.
Kedua hokum yang dimaksud adalah :
Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel

Hukum Mendel I [ hukum segregasi ] yang menyatakan : “ gen-gen se alel akan memisah secara bebas pada waktu meiosis ke dalam gamet yang berbeda “
Hukum Mendel II [ hukum Asosiasi ] yang menyatakan : “ pada saat fertilisasi gen-gen yang terdapat didalam gamet akan mengelompok secara bebas membentuk genotip tertentu “

Untuk memahami pewarisan sifat menurut hokum Mendel ini, anda harus memahami beberapa istilah berikut ini :
Parental [ induk = tetua = orang tua ] biasa di labeli P : adalah individu jantan atau betina yang melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan.
Filial [ turunan = zuriat  ] biasa dilabeli F : adalah hasil dari perkawinan parental
Genotip :  adalah factor penentu sifat , biasa dilambangkan dengan dua huruf / empat huruf  dan seterusnya. Contoh : Aa, AA, AaBb, AABb dan lain sebagainya.
Fenotip : adalah sifat / tampilan luar individu yang dapat diindera [ merupakan hasil interaksi antara factor genetis dan lingkungan ]. Contoh : warna bunga merah, buah bulat, mata sipit, rambut lurus, dll.

Allele : gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog
Homozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah sifat yang sama .Contoh : AA, aa,
Heterozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah sifat yang berbeda . Contoh : Aa, Mm,
Monohybrid : satu sifat beda. Misalnya : biji bulat , biji kisut
Dihibrid : dua sifat beda. Misalnya : biji bulat warna kulit biji hijau, buah lebat batang tinggi. Dll.
Rasio fenotip : angka-angka yang menunjukkan perbandingan sifat nampak pada keturunan [ F ] dari hasil persilangan.

Ada beberapa macam persilangan monohybrid, antara lain :

Pertama,
Persilangan monohybrid dominansi penuh
Bagan persilangan :
P1




Fenotip
:
Jantan Biji bulat
X
Betina biji kisut
Genotip
:
BB

bb
Gamet
:
B

B

F1
:
100 %
Bb




Biji bulat

P2




Fenotip
:
Jantan biji bulat
X
Betina biji kisut
Genotip
:
Bb

Bb
Gamet
:
B dan b

B dan b
Kemungkinan F2




Gamet jantan/betina
B
b
B
BB
Biji bulat
Bb
Biji bulat
b
Bb
Biji bulat
bb
Biji kisut

Rasio genotip F2  adalah :
BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 = 25 % : 50 % : 25 %
Rasio fenotip F2 adalah :
Biji bulat : biji kisut = 3 : 1 = 75 % : 25 %










Kedua,
Persilangan monohybrid co-dominan [ intermediet ]
Bagan persilangan :
P1




Fenotip
:
Jantan bunga merah
X
Betina bunga putih
Genotip
:
RR

rr
Gamet
:
R

r


F1


Rr


:
100%
Bunga  merah muda

P2




Fenotip
:
Bunga  merah muda
X
Bunga  merah muda
Genotip
:
Rr

Rr
Gamet
:
R dan r

R dan r
Kemungkinan F2




Gamet jantan/betina
R
r
R
RR
Bunga merah
Bb
Bunga merah muda
r
Rr
bunga merah muda
rr
Bunga putih

Rasio genotip F2  adalah :
RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1
25% : 50% : 25%
Rasio fenotip F2 adalah :
Bunga merah : bunga merah muda  : bunga putih  =
1 : 2 : 1 = 75% : 25 %

Contoh Visi, Misi, dan Program ketua OSIS Periode 2013-2014

Pengalaman saya sebagai calon ketua OSIS tahun 2003 kelas 2 SMP, dan juga calon ketua OSIS 2005 Kelas 2 SMA membuat saya ingin sekali berbagi dengan kamu semua tentang bagaimana berkampanye sehingga menghasilkan banyak pendukung dan penggemar fanatik yang siap membela dan bekrja sama jika terpilih sebagai ketua OSIS.

Sayangnya jika diceritakan pasti menjadi panjang dan lebar. Nah, alangkah baiknya saya bagikan ke kamu semua bagian terpenting untuk kamu jika kamu mencalonkan diri sbagai ketua OSIS, atau bahkan kamu sudah menjadi ketua OSIS namun bingung Bagaimana Visi dan Misi serta Program kerja yang akan kamu buat.

Contoh Visi, Misi, dan Program ketua OSIS Periode 2013-2014


Visi
Menjadikan sekolah SMA 48X sebagai sekolah unggul dalam bidang sain, olahraga, dan seni berazaskan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa

Misi

  1. Membentuk Tim Sain SMA 48X
  2. Membentuk Tim Olahraga SMA 48X
  3. Membentuk Tim Seni SMA 48X
  4. Membentuk Tim Kajian Islam SMA 48X
Program Kerja
Program kerja bisa kamu buat berdasarkan Bidang-bidang yang ada pada struktur organisasi. Masing-masing kepala Bidang berembuk program apa yang akan dilakukan  untuk mewujudkan visi dan misi Ketua OSIS SMA 48X periode 2013-2014, untuk itu pentingnya ketua OSIS menjalin kerjasama dengan masing-masing kepala bidang yang mau bekerja sama dan mendukung visi misi ketua OSIS. Berikut adalah saya contohkan program kerja yang dibuat oleh masing - masing kepala bidang.

Bidang Agama
  1. Mengadakan Lomba Tartil Al-Quran
  2. Memperingati setiap hari besar Islam
  3. Mengadakan lomba Da'i dan da'iah
  4. Mengadakan siraman rohani setiap pagi hari jumat
  5. Mengadakan kajian islami khusus pengurus setiap bulan
Bidang Olahraga dan Seni
A. Olahraga
  1. Mengadakan pertandingan Futsal/Volley ball putra putri / Pingpong antar kelas
  2. Mengadakan pertandingan futsal/Volley ball putra putri / Pingpong antar SMA Se Kabupaten
  3. Mengadakan Latihan rutin tim futsal/Volley ball putra putri / Pingpong tiap minggu
B. Seni
  1. Mengadakan Lomba seni drama SMA se Kabupaten
  2. Mengadakan Lomba Baca puisi SMA se Kabupaten
  3. Mengadakan Lomba Baca puisi antar kelas SMA 48X
  4. Mengadakan latihan drama, baca puisi, dan menari rutin tiap minggu
  5. Mengadakan festival Musik (menyanyi, grup band) se kabupaten
  6. Mengadakan latihan musik (menyanyi dan grup band) setiap minggu
Bidang Akademis / sain
  1. Mengadakan latihan sain matematika/Fisika/Kimia/Biologi setiap minggu
  2. Mengikuti dan mengadakan lomba Sain sekabupaten
Bidang-bidang lain dapat membuat prgram kerja yang sifatnya mendukung program kerja utama dalam upaya mencapai visi da misi ketua OSIS. Misalnya bidang dana dan usaha, bidang ini dapat membuat program kerja koperasi yang nantinya menghasilkan dana untuk mendukung kelancaran program kerja lainnya. Selain mendirikan koperasi Bidang dana dan usaha juga bisa melakukan latihan membuat kue lalu mempraktekannya dan menjualnya keuntungan bisa menjadi pendapatan untuk organisasi.

Pelaksanaan program-program kerja diatas sifatnya kondisional sesuai situasi dan kondisi. Prgram kerja tidak harus dilaksanakan satu-satu namun dapat dilaksana secara bersamaan dalam momen tertentu. Misalnya program kerja perlombaan antar kelas bisa dilaksanakan sekaligus (lomba puisi futsal, olahraga lainnya) dalam satu waktu dan bersamaan tinggal dibentuk kepanitiaannya saja.

Selamat jika kamu terpilih sebagai ketua OSIS, dan selamat berjuang untuk kamu yang akan melakukan kampanye pemilihan ketua OSIS, jadilah pemimpin yag amanah.

Jangan lupa gabung di halaman facebook TKS ya.. Klik like-nya :)
Salam TKS, :)

Contoh Judul Skripsi atau Proposal Pendidikan Kimia 2

TKS - Contoh Judul Skripsi atau Proposal Pendidikan Kimia 2

  1. PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI POKOK PEMISAHAN CAMPURAN : Analisis Aspek Konten Sains Siswa SMP Kelas VII
  2. ANALISIS DOMAIN KOGNITIF DAN TIPE PERMASALAHAN DALAM SOAL TES FORMATIF DAN SUMATIF PADA MATERI KIMIA DI KELAS XI SEMESTER II SMA BERWAWASAN INTERNASIONAL
  3. PEMRODUKSIAN VIDEO DEMONSTRASI PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA
  4. ANALISIS LEVEL MIKROSKOPIK DALAM BUKU TEKS KIMIA SMA, PEMBELAJARAN, DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
  5. PEMBELAJARAN KIMIA KONTEKSTUAL PADA MATERI POKOK PEMISAHAN CAMPURAN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA :Analisis Aspek Afektif Siswa SMP Kelas VII
  6. ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI KONSEP PH DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE PRAKTIKUM
  7. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS INTERTEKSTUALITAS PADA MATERI HIDROLISIS SMA KELAS XI
  8. PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI
  9. PEMBUATAN SOFTWARE MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
  10. PROFIL KECAKAPAN HIDUP GENERIK SISWA SMA KELAS X PADA PEMBELAJAR HIDROKARBON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)
  11. ANALISIS SOAL-SOAL SELEKSI OLIMPIADE KIMIA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 DAN TAHUN 2007 PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK
  12. PENERAPAN PEER ASSESSMENT UNTUK MENILAI KINERJA SISWA SMK KELAS XI DALAM PRAKTIKUM TITRASI ASAM-BASA
  13. UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMK KELAS XI PADA PEMBELAJARAN HIDROKARBON MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING
  14. PROFIL MODEL MENTAL SISWA PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI
  15. PROFIL KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA SMA PADA SUB TOPIK PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP DAYA HANTAR LISTRIK

Contoh Judul Skripsi atau Proposal Pendidikan Kimia 1

TKS - Contoh Judul Skripsi atau Proposal Pendidikan Kimia 1. Salam sejatera, kemaren TKS (Tugas Kuliah dan Sekolah) sudah memposting contoh judu skrips untuk jurusan Kimia, kali ini akan memposting Contoh Judul Skripsi atau Proposal Pendidikan Kimia 1. Selamat berskripsi :)

  1. ANALISIS PENGAJARAN GURU KIMIA SMA KELAS XI PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS BERDASARKAN INTERTEKSTUALITAS ILMU KIMIA
  2. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INTERTEKSTUALITAS PADA MATERI KELARUTAN DAN TETAPAN HASIL KALI KELARUTAN SMA KELAS XI
  3. ANALISIS LEVEL MIKROSKOPIK DALAM BUKU TEKS KIMIA SMA, PEMBELAJARAN, DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
  4. ANALISIS CAKUPAN MATERI DAN KOMPETENSI KIMIA PADA STUDI PISA NASIONAL 2006
  5. FORTIFIKASI TEPUNG BELUT (Monopterus albus) PADA PRODUKSI KERUPUK BERPROTEIN TINGGI
  6. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPSq (THINKPAIRSQUARE) PADA TOPIK MINYAK BUMI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA
  7. PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
  8. PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROBLEM SOLVING SISWA SMK KELAS X PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA
  9. PROFIL MODEL MENTAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SENYAWA HIDROKARBON
  10. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SKALA SIKAP SISWA SMA KELAS XII TERHADAP PRAKTIKUM KIMIA
  11. ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS MATERIAL LOKAL
  12. PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI PADA METERI POKOK HIDROLISIS GARAM
  13. ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY-INQUIRY
  14. PROFIL KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA SMA PADA TOPIK SIFAT LARUTAN PENYANGGA
  15. PEMAHAMAN BAHAN AJAR HASIL TERJEMAHAN DARI TEXTBOOK CHEMISTRY POKOK BAHASAN PENYEBAB PERUBAHAN
  16. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM

Pelajaran Biologi : Pembelahan Mitosis



Pelajaran Biologi : Pembelahan MitosisSebagaimana layaknya sebuah benda / materi yang bersifat hidup, sebuah sel juga menunjukkan kemampuannya dalam melakukan reproduksi. Reproduksi sebuah sel terutama sel-sel somatis ( sel penyusun tubuh pada organisme multiseluler ) dilakukan dengan cara pembelahan sel. 
Pada umumnya para ahli biologi mengelompokkan pembelahan sel ke dalam 2 kelompok besar, yaitu :
  1. Pembelahan sel secara langsung, yang berarti sel membelah tanpa bisa dikenali adanya tahapan-tahapan tertentu. Ada yang menyebutnya dengan istilah amitosis
  2. Pembelahan sel secara tidak langsung, yang berarti sel membelah melewati tahapan-tahapan tertentu.
Pembelahan sel secara tidak langsung, dikelompokkan menjadi 2 yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.

Khusus mengenai pembelahan mitosis, berikut adalah tahap-tahap serta ciri-ciri pokok/utama masing-masing tahapan dalam pembelahan mitosis.
Secara umum, pembelahan mitosis dapat didefinisikan sebagai pembelahan sel secara tidak langsung yang dialami oleh sel-sel penyusun tubuh organisme bersel banyak dimana sebuah sel induk ( sel yang membelah ) akan menghasilkan 2 buah sel anak yang memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. 
Mitosis pada tumbuhan terutama berlangsung pada bagian ujung akar dan ujung batang.
Tahapan-tahapan pembelahan mitosis, secara umum terdiri atas 4 tahap yakni : profase - metafase - anafase dan telofase. Sementara itu, antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya diselingi adanya interfase
Perhatikan gambar berikut ini :
gb.urutan tahapan mitosis ( sumber : http://t3.gstatic.com/images?q=t )
Ciri-ciri utama masing-masing tahapan mitosis, adalah sebagai berikut :
Tahap Profase :
  • benang-benang kromonema memendek dan menebal membentuk kromosom homolog dengan duplikatnya. Sehingga tampak jumlah kromosom 2 kali lebih banyak.
  • membran inti dan nukleolus menghilang
  • sentriol membelah menjadi dua, dan bergerak saling menjauh menuju ke arah 2 kutub berlawanan
  • dari masing-masing sentriol, menjulur benang-benang spindel ( benang gelendong )
Tahap Metafase :
  • masing-masing kromosom homolog dengan duplikatnya berjajar disepanjang bidang metafase / dataran metafase
Tahap Anafase :
  • masing-masing kromosom homolog memisahkan diri dengan duplikatnya, dan bergerak menuju ke arah dua kutub yang berlawanan. Gerakan ini disebabkan oleh adanya kontraksi / gaya tarik dari benang spindel
Tahap Telofase :
  • kromosom homolog maupun kromosom duplikat mencapai kutub sel nya masing-masing
  • mulai terlihat adanya membran inti sel dan nukleolus
  • pada bagian tengah sel mulai terbentuk adanya sekat pemisah
  • terbentuk dua buah sel anak
setelah tahap telofase berakhir, dan terbentuk 2 sel anak. Maka sel sel anak tersebut akan mengalami masa istirahat / interfase. Meskipun istilah istirahat di sini kurang tepat, karena pada interfase sel tersebut akan mengalami berbagai aktifitas pertumbuhan baik pertumbuhan / pembentukan organel-organel sel, pengumpulan energi, proses sintesis untuk mempersiapkan pembelahan mitosis berikutnya.