ekosistem dan jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan beberapa rantai makanan dalam suatu ekosistem yang saling berhubungan dan menyatu. Lalu, apa yang dimaksud dengan ekosistem? Sebelum menjelaskan definisi ekosistem, ada baiknya Anda mengetahui awal mula terbentuknya ekosistem. 

Pembentukan Ekosistem

Pada suatu daerah, populasi yang satu dengan populasi yang lain akan berinteraksi membentuk komunitas. Hubungan antara komunitas mahluk dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Ekosistem-ekosistem yang ada akan berkumpul membentuk biosfer. Jadi, ekosistem adalah satu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, termasuk jaring-jaring makanan.
ekosistem dan jaring-jaring makanan

Ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami merupakan ekosistem yang dalam proses terbentuknya tanpa ada campur tangan manusia atau alami, seperti ekosistem gurun dan ekosistem hutan hujan tropis. Sementara, ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk karena adanya campur tangan manusia, contohnya sawah, kebun, waduk, dan akuarium.
Ekosistem terdiri atas kumpulan tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi. Interaksi yang terjadi menghasilkan proses makan dan dimakan yang akan membentuk rantai makanan. Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber tumbuhan melalui organisme atau jenjang makanan.
Rantai makanan memiliki dua tipe dasar. Pertama, rantai makanan yang berasal dari rumput-rumputan. Kedua, rantai makanan dari sisa (detritus food chain) mikroorganisme.
Para ahli ekologi membedakan rantai makanan menjadi beberapa golongan, yaitu sebagai berikut.

1. Rantai Pemangsa

Pada golongan ini, rantai makanan dimulai dari tumbuhan dimakan oleh mahluk herbivora (konsumen 1), konsumen 1 dimakan oleh konsumen 2 (karnivora), konsumen 2 selanjutnya akan dimakan oleh omnivora (konsumen 3).

2. Rantai Parasit

Rantai makanan ini dimulai oleh organisme yang lebih besar dimangsa oleh organisme yang hidup sebagai parasit, contohnya adalah cacing, bakteri, dan benalu.

3. Rantai Saprofit

Skema rantai saprofit adalah organisme mati (dimakan) jasad pengurai.

Peran Produsen, Konsumen, dan Dekomposer dalam Ekosistem

Dalam sebuah ekosistem, semua makhluk memiliki peranan penting. Ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, maupun dekomposer.  Produsen merupakan penyedia bahan makanan bagi mahluk hidup yang nantinya makanan ini akan dimakan oleh konsumen 1 dan konsumen 3.
Konsumen adalah pemangsa produsen. Produsen terdiri atas mahluk hidup autotrof, artinya mahluk yang dapat memproduksi makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari dan klorofil. Konsumen bisa dibedakan menjadi konsumen 1, 2,3, dan seterusnya berdasarkan tingkatannya.  Namun, semuanya saling berhubungan secara langsung maupun tidak langsung.
Ada konsumen yang mendapatkan makanannya secara langsung dari produsen. Namun, ada juga yang mendapatkan makanan secara tidak langsung dengan memangsa konsumen lainnya.
Hewan herbivora merupakan konsumen 1 (memakan tumbuhan), hewan karnivora akan memakan hewan herbivora (konsumen 2), sementara mahluk herbivora akan memakan hewan karnivora dan produsen. Lewat siklus rantai makanan, dapat kita pahami bahwa semuanya saling terkait. Apabila satu komponen hilang, keseimbangan akan terganggu.
Rantai makanan dalam sebuah ekosistem tidak berbentuk linear, melainkan lingkaran membentuk jaring-jaring makanan yang saling berhubungan. Dekomposer atau pengurai dipegang oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba.  Dekomposerlah yang memegang peranan hingga rantai makanan berhubungan membentuk jaring-jaring makanan.
Dekomposer menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman melalui proses penguraian jasad hewan serta tumbuhan yang mati dan membusuk. Proses penguraian mahluk yang telah mati menjadi unsur hara menghasilkan gas karbondioksida yang dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis.
Dalam sebuah ekosistem, dikenal adanya proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi materi lewat organisme, dan akumulasi energi. Pada sebuah ekosistem, keluar-masuknya energi dan materi bertujuan agar organisasi dan fungsinya tidak berubah.
Zat-zat anorganik yang terdapat di dalamnya tetap seimbang dan konstan. Hal ini karena di dalam biosfer peredaran unsur-unsur kimia esensial pembentuk protoplasma terjadi melalui siklus biogeokimiawi.  Yang termasuk ke dalam siklus biogeokimiawi adalah siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, siklus sulfur, dan siklus fosfor. Oleh karena itu, keseimbangan ekosistem harus dijaga.
Apabila komponen-komponen penyusun ekosistem rusak atau terganggu, akan berakibat pada terganggunya keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem dapat terganggu karena adanya bencana alam, pembabatan hutan, perburuan liar, pencemaran dan letusan gunung berapi.

Gangguan pada Ekosistem

Jaring-jaring makanan di setiap ekosistem berbeda-beda karena mahluk hidup dan biotanya berbeda. Setiap gangguan yang muncul dalam suatu ekosistem yang diakibatkan hilangnya satu atau lebih rantai makanan akan berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan.
Contoh terganggunya keseimbangan lingkungan adalah peristiwa ledakan populasi tomcat di Surabaya beberapa waktu lalu.      Terjadinya ledakan tomcat dapat disebabkan oleh hilangnya salah satu bagian dari jaring-jaring makanan. Dalam hal ini, terganggunya jaring-jaring makanan disebabkan oleh pembabatan besar-besaran hutan Wonorejo untuk pembangunan apartemen.
Pembabatan hutan tersebut mengakibatkan hewan predator serangga tomcat, yaitu tokek yang banyak berdiam di hutan bermigrasi ke rumah-rumah penduduk. Akibatnya, secara otomatis populasi tomcat meledak karena tidak ada pemangsanya.
Tomcat yang merupakan predator wereng akhirnya bermigrasi ke rumah-rumah penduduk yang diwarnai dengan cahaya lampu. Hal ini terjadi karena sawah tempat serangga wereng tinggal telah banyak yang hilang karena pembanguan perumahan dan pertokoan.
Bisa Anda pahami bukan? Terganggunya salah satu komponen jaring-jaring makanan dapat berdampak luas pada keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup manusia tentunya.
Hal ini didukung oleh pernyataan Manager Foksi Jatim, Indra Harsaputra, di Surabaya. Ia menyatakan bahwa rusaknya habitat serangan tomcat disebabkan oleh perubahan rantai makanan di alam.
Menurut Indra Harsaputra, Maret 2012 merupakan puncak produktivitas wereng yang merupakan predator tomcat. Di sisi, lain tokek yang merupakan predator tomcat populasinya berkurang diburu oleh manusia. 
Menurut data Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo, kuota tokek hasil tangkapan di alam mencapai 50 ribu ekor. Hal ini membuat pemerintah kota perlu turun tangan untuk menertibkan perburuan tokek liar tersebut. Tujuannya agar jaring-jaring makanan pada ekosistem sawah tidak terganggu keseimbangannya.
Menjaga keseimbangan jaring-jaring makanan sama dengan menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup.

Ekosistem Sawah

Sawah merupakan ekosistem buatan manusia. Manusia berperan penting dalam struktur, komponen, dan pengaturan sawah. Sawah terdiri atas faktor biotik dan abiotik. Yang termasuk ke dalam faktor biotik sawah adalah padi, tanaman sekunder, hewan, dan tanaman liar.

1. Padi

Padi merupakan produsen utama dalam ekosistem sawah. Padi adalah tanaman utama yang selalu Anda jumpai di sawah.

2. Tanaman Sekunder

Selain menanam padi, umumnya para petani juga menanam tanaman lain yang memiliki umur panen lebih cepat atau bahkan lebih lama, seperti pepaya, cabai, sawi, dan kacang panjang yang umumnya ditanam di pinggir sawah. Tujuan peananaman sekunder adalah agar para petani tetap mendapatkan penghasilan selama menunggu tanaman padi panen.

3. Hewan

Sawah merupakan tempat berkumpulnya banyak hewan liar maupun peliharaan, seperti bebek, ikan, burung, wereng, ular, dan tikus.  Hewan dan tumbuhan yang ada di sawah berinteraksi membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

4. Tanaman Liar

Selain tanaman padi dan tanaman sekunder, dalam ekosistem sawah juga terdapat banyak tanaman yang tumbuh liar, dalam hal ini adalah gulma. Selain faktor biotik, terdapat faktor abiotik dalam ekosistem sawah, contohnya adalah air, cahaya matahari, ketinggian, dan suhu.
Di bawah ini adalah rangkaian jaring-jaring makanan pada ekosistem sawah.
  • Padi (produsen) dimakan oleh wereng (konsumen 1).
  • Wereng (konsumen 1) dimakan oleh tomcat (konsumen 2), tomcat dimakan oleh tokek (konsumen 3), tokek dimakan oleh elang dan jasad pengurai (konsumen 4).
  • Elang (konsumen 4) makan ular, tikus, dan tokek (konsumen3), ular makan katak (konsumen 2), katak makan belalang. (konsumen 1), belalang makan tanaman padi (produsen)
  • Elang makan tikus (konsumen 1), tikus makan padi (produsen).
  • Elang mati dimakan oleh dekomposer.
Demikianlah bahasan mengenai ekosistem dan jaring-jaring makanan. Semoga informasi ini bermanfaat dan mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Hewan Vertebrata

Hewan Vertebrata

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. 
 
Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang: Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.Tubuh berbentuk simetris bilateral.mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. 

 Ciri Alat Tubuh Hewan Vertebrata

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuhSusunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakangBersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculumAlat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakangKulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma .
 
1. Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas 5  kelas yaitu: Kelas Pisces (Ikan)Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)Kelas Aves (Burung)Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui).

2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
Kelas Pisces (Ikan) Ciri utama Pisces sebagai berikut: - Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air - Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit - Tubuh terdiri atas Kepala - Rangka tersusun atas tulang sejati - Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik - Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
 
 Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1. Ordo Apodes Familia (1) : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria) Familia (2) : Muruenidae 2. Ordo Acthopterygi Familia (1) : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer) Familia (2) : Muruenidae 3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah 4. Ordo Labysinthici Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer) Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys) 5. Ordo Masacop Terygii Famili (1) : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos) Famili (2) : ikan salam (salmosalor) 6. Ordo Ostariophysi Familia (1) : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer) Famili : scmbridae Peranan - Sumber protein hewahi dan vitamin A - Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh - bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) - bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan perekat - sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak .

Kelas Amphibia Amfibi adalah kelompok vertebrata darat yang paling primitif, menduduki tempat peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan darat. Perubahan tempat kehidupan ini menyebabkan seakan-akan kelompok ini masih mencari-cari pola yang sesuai, sehingga terlihat adanya model-model kehidupan, wujud dan ciri-ciri kelompok yang beragam. Di samping adanya model dan wujud yang beragam, juga terjadi perubahan alat-alat tubuh yang disesuaikan dengan cara hidup di darat, misalnya perlu paru-paru, tungkai, choana, dan lain-lain. Untuk klasifikasi Amphibia diperlukan kombinasi berbagai ciri. 
Hewan Vertebrata - amfibi
 
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut: - Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab - Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam - Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa. - Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik. - Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal). 
 
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo: 1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor) Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus) 2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki) Famili : Ranidae Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras) Familia : hyhidae Species : katak pohon (hyla SP) 3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki) Familia : pretidae Species : aning lumpru (necturus onaculanu) Familia : crypto bran chidae Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis) Peranan - Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung - Untuk tes kehamilan - Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa - Membantu membinasahkan nyamuk - Untuk dikonsumsi - Sebagai natural biological control.
 
Kelas reftilia (hewan melata) Reptilia adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya karena mereka bernapas dengan paru-paru sepanjang hidupnya. Sebagai hewan darat yang hidup di lingkungan kering, kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik. Kulit sedikit sekali mengandung kelenjar kulit. Ada di antaranya yang selain mempunyai sisik epidermis juga mempunyai sisik dermis, misalnya buaya. Pada anggota Lacertilia pengelupasan kulit terjadi sedikit demi sedikit, sedangkan pada ular terjadi sekaligus. Reptil termasuk Tetrapoda sehingga memiliki 4 buah tungkai atau kaki, tetapi ada pula di antara anggota-anggotanya yang tungkainya mereduksi atau menghilang sama sekali. Menghilangnya tungkai-tungkai itu merupakan ciri sekunder, atau wujud adaptasi terhadap lingkungan. 
 
Hewan reptil berkloaka dengan celah berbentuk transversal atau longitudinal. Sebagai hewan darat reptil telah memiliki langit-langit sekunder, dan pada buaya perkembangannya telah sempurna. Semua reptil bergigi kecuali kura-kura. Perlekatan gigi-gigi itu ada yang acrodont, pleurodont, thecodont. Pada anggota Lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri penting untuk klasifikasi. Alat pendengar, ada yang dilengkapi dengan telinga luar dan ada yang tidak. 
 
Mata ada yang berkelopak dan dapat bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak dapat bergerak serta berubah menjadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki alat kelamin luar berupa sebuah penis atau satu pasang hemipenis. Embrio memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur pada waktu menetas. Klasifikasi reptil, pada awalnya didasarkan atas arsitektur tengkoraknya. Formulasi ini dikemukakan oleh Osborn tahun 1903, yaitu ditunjukkan dengan adanya ciri-ciri tengkorak: anapsid, diapsid, synapsid (parapsid). Sekarang klasifikasi reptil tersebut telah banyak berubah, dan dibagi menjadi 4 ordo: Testudinata, Rhynchocephalia, Squamata dan Crocodilia. Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut: - Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin - Bernafas dengan paru-paru - Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan - Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular. - Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.
 
 Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1) Ordo crocodilia Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus) 2) Ordo chelonia Familia (1) : crocodylidae Species : penyu (chelaina nydas) Familia (2) : tryony chidae Species : kuya (try ony x cartilaginews) Familia (3) : testudinidae Species : kura-kura (euora ambirinesis) 3) Ordo cacerilia Familia (1) : cacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus) Familia (2) : geckonocdae Species : tokek (gecko monarchis) Familia (3) : henoermatidae Species : kadal (heloderma SP) Familia : varanidae Species : komodo (voronus komodensis) biawak (voronus salvator 4) Ordo Aphidia Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya Kelas aves (burung) Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu merupakan ciri spesifik burung, yang tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda lainnya. Pada hakikatnya bulu berfungsi sebagai alat untuk terbang, karena burung merupakan perkembangan filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik reptil yang menjadi moyang burung. Selain itu bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung agar tetap tinggi. 
 
Sebelum burung benar-benar dapat terbang ada suatu bentuk makhluk yang sebagian ciri-cirinya menyerupai burung dan sebagian yang lain menyerupai reptil. Bentuk ini dipandang atau dianggap sebagai bentuk perkembangan reptil menuju burung. Makhluk yang fosilnya ditemukan di Jerman ini diberi nama Archaeopteryx lithographica. Berdasarkan atas kemampuan terbangnya, burung dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu Ratitae yang anggota-anggotanya tidak dapat terbang karena alat-alat terbangnya tidak memadai. Kelompok kedua adalah Carinatae yang mencakup burung-burung yang mampu terbang, bahkan ada yang sangat pandai terbang. 
 
Ciri utama aves sebagai berikut: - Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik - Berdarah panas (homoioteral) - Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik - Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal) - Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri. Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1) Ordo colombiforines Familia : columbidal Species : perkutut (geopilia striata) 2) Ordo coraciiformes Familia : arcedinadae Species : telengket (harcy concholm) 3) Ordo grana cares Familia (1) : ardidae Species : bangau (reptotilas javanicus) Familia (2) : rassidal Species : mordar (parphyrio albus) 4) Ordo nato tores Familia (1) : laridae Species : dara laut Familia (2) : pamilirostros Species : bebek / itik (anus koshos) Familia (3) : sphe niscidae Species : pinguin (aptenodytes SP) 5) Ordo rapaces Familia (1) : fontanida Species : alap-alap (falco papuanus) Familia (2) : strigi dae Species : burung hantu (suba kukua) Peranan Aves 1. Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani. 2. Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue 3. Membuka lapangan kerja 4. Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya 5. Sebagai predator alami 6. Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa 7. Sebagai bahan industri,misalnya untuk bulu tangkis 8. Burung dilatih dan dilombakan.
 
Kelas Mamalia Nama Mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota (hewan) yang memiliki glandula mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan ini disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu, kelenjar peluh (keringat) dan kelenjar minyak. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi. Berdasarkan sifatnya gigi-gigi mamalia adalah heterodont, thecodont, dan diphyodont. Dipandang dari cara menapakkan kakinya, mamalia ada yang bersifat plantigrad, digitigrad, dan unguligrad. Mamalia juga memiliki diafragma yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Dipandang dari aktivitasnya, ada mamalia yang nocturnal dan ada yang diurnal. Secara umum, ada mamalia yang bermanfaat, ada yang merugikan dan ada yang membahayakan bagi kehidupan manusia. 
 
Jumlah spesies mamalia yang telah dikenal mamalia tidak kurang 4.000 dan dikelompokkan ke dalam sejumlah ordo. Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut: - Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma - Berdarah panas - Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak - Otak berkembang dengan baik - Fertilisasi internal - Bernafas dengan paru-paru - Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain: 1) Ordo dactyla Species : Topis (clocidura marina) Badak Jawa (rhino cerassoondaicus) 2) Ordo insectivora Species : cecurut (cocidura mosina) Tupai (tupaja javarita) 3) Ordo phalidata Species : trenggiling (tubuh bersisik) 4) Ordo chiroptera Species : kelelawar (micro chiroptera SP) Kalong (megachiroptera SP) 5) Ordo marsupiala Species : kucing (fell is catus) Singa (fell is lion) Harimau (fell is tigris) Serigala (canislupus) 6) Ordo marsopialia Species : kanguru (macropus) Kuskus (plalanger) 7) Ordo prosboscidae Species : gajah (elephan indicus) Gajah Africa (loxoder africanus) 8) Ordo artidactyea Species : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra faleoheri) Peranan Hewan Mamalia Makanan - sapi - kambing Minuman - susu sapi - susu kuda Peliharaan - lepus Sp (kelinci) - canis familiaris (anjing) Hiasan - ikan ditaruh di akuarium - Obat Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan. 1. Sistem Pencernaan pada ikan Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan 2. Sistem pencernaan pada amphibia Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka.
 
Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas. 2. Sistem pencernaan pada reptilia Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat. 3. Sistem pencernaan pada burung Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. 
 
Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan. 4. Sistem pencernaan pada mamalia Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam .

PENETAPAN MUTASI BAGI PNS DARI DEPARTEMEN /PROV. /KAB/KOTA LUAR KALTIM KE KAB/KOTA DALAM KALTIM



PENETAPAN MUTASI BAGI PNS DARI DEPARTEMEN /PROV. /KAB/KOTA LUAR KALTIM KE KAB/KOTA DALAM KALTIM
Diperlukan waktu : 1 bulan (TMT berkas lengkap)
Definisi Mutasi :
Perpindahan Kepegawaian yang berakibat pada beralihnya jenis kepegawaian seorang Pegawai Negeri Sipil.
Syarat dan Kelengkapan Berkas :
1.
Diusulkan oleh Departemen/ Pemerintah Provinsi asal yang dibuktikan dengan surat pengantar dari Departemen/ Pemerintah Provinsi yang bersangkutan;
2.
Mengajukan Permohonan pindah yang dibuktikan dengan surat permohonan pindah yang bersangkutan;
3.
Disetujui pindah oleh pimpinan instansi asal yang dibuktikan dengan surat pernyataan persetujuan melepas dari pimpinan instansi asal;
4.
Disetujui pindah oleh Departemen/ Pemerintah Provinsi asal yang dibuktikan dengan surat pernyataan persetujuan melepas dari Sekjen Departemen/Sekretaris Daerah Provinsi asal;
5.
Jika dari Pemerintah Kabupaten/Kota disetujui pindah dari Pemerintah Kabupaten/ Kota asal yang dibuktikan dengan melampirkan surat persetujuan melepas dari Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota asal;
6.
Tidak sedang menjalani hukuman disiplin, tidak sedang sangkut paut hutang piutang dengan bank atau pihak lain, tidak sedang pendidikan atau tugas belajar yang dibuktikan dengan surat pernyataan tidak sedang menjalani hukuman disiplin, tidak sedang sangkut paut hutang piutang dengan bank atrau pihak lain, tidak sedang pendidikan atau tugas belajar dari pimpinan Departemen/ Sekretaris Daerah Provinsi/Kab/Kota asal;
7.
Memiliki SK pangkat yang dibuktikan dengan foto kopi SK pangkat terakhir yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
8.
Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik yang dibuktikan dengan foto kopi DP3, 2 tahun terakhir yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
9.
Berstatus sebagai PNS yang dibuktikan dengan foto kopi Kartu Pegawai yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
10.
Surat pernyataan dari PNS yang bersangkutan dengan materai Rp.6.000,- tentang;

-
Bersedia menanggung biaya kepindahan;

-
Bersedia tidak menuntut jabatan dan fasilitas lainnya dari Pemerintah Prov. Kaltim;

-
Bersedia menaati segala ketentuan peraturan yang berlaku di lingkungan Pemerintah Prov. Kaltim;

-
Bersedia mentaati segala ketentuan peraturan yang berlaku di lingkungan Pemerintah Prov. Kaltim.
11.
Jika Mutasi ikut suami;

-
Membuktikan pekerjaan dan domisili suami yang dibuktikan dengan foto kopi SK pindah suami (jika pegawai) atau surat keterangan Kecamatan dimana suami tinggal tentang Domisili dan pekerjaan (jika wiraswasta) yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

-
Membuktikan bahwa yang bersangkutan adalah suami sah yang dibuktikan dengan foto kopi surat nikah yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.
12.
Kemudian usulan dimaksud dibahas dalam rapat Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemerintah Prov. Kaltim;
13.
Apabila disetujui Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Prov. Kaltim menetapkan surat keputusan pemindahan PNS yang bersangkutan dan apabila tidak disetujui membuat surat jawaban penolakan sekaligus pengembalian berkas usulan.
Dasar Hukum :
  1. UU No. 8 Tahun 1974 Jo. UU No. 43 Tahun 1999;
  2. UU No. 32 tahun 2004;
  3. PP No. 9 Tahun 2003;
  4. Keputusan BKN No. 13 Tahun 2003
  5. Kep. Bersama MENPAN dan MENDAGRI No. 17 tahun 2003
  6. Surat Edaran Sekda Prov. Kaltim No. 824/II.3-3070/TUUA/BKD-2005
  7. Surat Edaran Sekda Prov. Kaltim No. 824/II.3-3070/TUUA/BKD-2007
 Diperoleh dari dokumen warnet He.net Panam.

Komponen Biotik dan Abiotik Beserta Contoh Gejala Alam Biotik

Komponen Biotik dan Abiotik Beserta Contoh Gejala Alam Biotik -
Komponen Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.

Komponen Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
  2. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
  • aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  • anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  • fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Contoh Gejala Alam Biotik
  1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
  2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

Pengertian Fisika

Pengertian Fisika - Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh kebanyakan orang, dikarenakan fisika memuat banyak sekali Rumus Fisika yang rumit dan cukup membingungkan. Kita seringkali mendengar kata "Fisika" tapi apa sih sebenarnya pengertian Fisika ?

Pengertian Fisika secara Ontologi

Pengertian Fisika

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan Fisika adalah studi mengenai dunia anorganik fisik, sebagai lawan dari dunia organik seperti biologi, fisiologi dan lain-lain. (physical science, Britannica Concise Encyclopedia, 2006).
Atau dalam pengertian lain fisika adalah ilmu yang mempelajari/mengkaji  benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat dimengerti secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih lanjut. Jadi fisika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan sains yang mempelajari sesuatu yang konkret dan dapat dibuktikan secara matematis dengan menggunakan rumus-rumus persamaan yang didukung adanya penelitian yang terus dikembangkan oleh para fisikawan.

Pengertian Fisika secara Epistimologi

Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit. Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaah teori. Keduanya tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang baru teori bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain arah eksperimen dipandu dengan adanya teori (Timo A. Nieminen, Theory versus experiment? No!, The University of Queensland, Friday, 6th October, 2006).
Awal mula adanya ilmu fisika ini lebih pada berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benak manusia mengenai segala apa yang ada dan terjadi di alam ini yang membuat manusia melakukan berbagai upaya guna mencari jawabannya. Salah satunya adalah dengan melakukan pengamatan yang dilanjutkan dengan penelitian yang akhirnya akan mendapatkan suatu hasil sebagai jawaban berupa teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukum-hukum fisika.  Segala apa yang dikaji dalam fisika tidak lepas dari apa yang telah tersirat dalam Al-qur’an.

Pengertian Fisika secara Aksiologi

Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan di bumi ini untuk beribadah kepada Allah, ibadah ini dalam pengertian yang luas dan bukan hanya ibadah yang sifatnya khusus belaka. Untuk memaksimalkan ibadah dan penghambaan manusia pada Sang Pencipta itu, manusia harus mengenal Ayat-Ayat Kauniyah yang telah diturunkan sebagai kebenaran bagi manusia. Salah satu Ayat Kauniyah itu adalah Fisika yang seharusnya menyenangkan, karena dengan jalan demikian yang merupakan salah satu dari banyak jalan kita dapat lebih memaksimalkan potensi religiousitas kita. Ketika kita belajar fisika, kita melihat fenomena-fenomena alam yang begitu menakjubkan. Sehingga akan menambah keimanan kita sebagai hamba Allah.
Tujuan fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian dasar dari benda-benda dan interaksi antara benda-benda, jadi untuk menerangkan gejala-gejala alam. Perkembangan ilmu fisika dalam kehidupan manusia telah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik.